AFC telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investigasi terhadap timnas Korea Utara U-17 menyusul indikasi pencurian umur. Keputusan ini diambil setelah Korea Utara secara mengejutkan membatalkan kemenangan dalam pertandingan melawan Indonesia dengan skor 6-0 di Piala Asia U-17 yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi. Media asing melaporkan bahwa fisik para pemain Korea Utara tampak tidak sesuai dengan usia mereka yang seharusnya di bawah 17 tahun.
Kekalahan telak yang diderita oleh timnas Indonesia U-17 ini bukan hanya menyisakan duka, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai keabsahan usia para pemain Korea Utara. Dalam sejarahnya, negara tersebut pernah terlibat dalam skandal serupa, di mana dugaan pemalsuan umur telah terjadi dalam berbagai ajang olahraga. Hal ini memicu kekhawatiran akan integritas kompetisi di level internasional, terutama dalam sepak bola usia muda.
Sementara itu, timnas Indonesia U-17 yang berhasil mencapai babak perempat final Piala Asia kini harus mempersiapkan diri untuk Piala Dunia U-17 2025 mendatang. Pelatih Nova Arianto optimis meski hasil pertandingan ini menjadi tantangan besar. Ia menyatakan bahwa evaluasi dan perbaikan akan menjadi prioritas untuk meningkatkan performa tim.
Menariknya, FIFA juga mengumumkan bahwa format Piala Dunia U-17 2025 akan diperluas dengan penambahan jumlah peserta dari 32 menjadi 48 tim. Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi Indonesia untuk bersaing di pentas dunia. Ketua Umum PSSI, Erik Thohir, menyatakan dukungannya kepada para pemain muda dan berkomitmen untuk mempersiapkan tim yang lebih matang untuk kejuaraan mendatang.
Dukungan publik sangat diharapkan agar timnas U-17 dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaik di Piala Dunia nanti, meskipun tantangan berat telah menanti di depan. Apakah AFC akan mengusut dugaan pencurian umur ini secara serius? Waktu yang akan menjawab.